Remaja sering mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan pribadi, yang dapat mengganggu komunikasi interpersonal dan kesejahteraan psikologis. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keterbukaan diri (self-disclosure) remaja adalah pola asuh orang tua, khususnya pola asuh authoritative yang menyeimbangkan tuntutan dan responsivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh authoritative dan self- disclosure pada siswa kelas XI di MAN 4 Aceh Besar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi sebanyak 152 siswa dan sampel sebanyak 105 siswa, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala pola asuh authoritative dan skala self- disclosure yang telah diuji validitas serta reliabilitasnya. Hasil analisis Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pola asuh authoritative dengan self-disclosure (r) dari Pearson senilai 0,441 maka terdapat kekuatan hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Signifikansi yang didapatkan antara self-disclosure dengan pola asuh authoritative sebesar p =
0,000 ( p <0,05 ) artinya hipotesis diterima. Hubungan ini menunjukkan semakin tinggi pola asuh authoritative maka semakin tinggi pula self-disclosure. Sebaliknya, semakin rendah pola asuh authoritative maka semakin rendah pula self-disclosure.