Media sosial merupakan sarana bertukar informasi salah satunya yang populer bagi semua kalangan ialah Tiktok. Di lihat dari pengguna media sosial meningkat di Indonesia, sehingga perlu adanya etika komunikasi. Salah satunya pada akun Tiktok @Cutbul menggunakan bahasa yang tidak sehat pada saat membuat konten di media sosial. Masalah didalam penelitian ini yaitu penggunaan bahasa pada konten Tiktok @Cutbul yang kasar dan tidak sesuai dengan etika komunikasi Islam. Metode penelitian yang digunakan semiotika Ferdinand de Saussure guna mengkaji sistem tanda dan makna berupa bahasa yang digunakan di dalam konten akun Tiktok @Cutbul. Teknik analisis data yang digunakan dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanda berupa ujaran verbal dalam Bahasa Aceh, sementara petanda berupa makna merendahkan martabat, menyindir, atau memberi label sosial tertentu. Namun, di sisi lain juga ditemukan ungkapan-ungkapan bermuatan nilai moral dan edukatif. Penggunaan bahasa pada konten Tiktok @Cutbul tidak seluruhnya melanggar etika komunikasi Islam. Sebagian konten menunjukkan penggunaan bahasa kasar, sindiran, dan pelabelan yang bertentangan dengan prinsip qaulan karīma, qaulan layyina, dan qaulan ma‘rūfa. Namun demikian, terdapat pula konten yang mencerminkan nilai kejujuran, ajakan moral, dan komunikasi yang santun sesuai prinsip qaulan ṣadīda, qaulan balīgha, dan qaulan maisūra.