Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih menjadi perhatian utama, khususnya di tingkat SMP/MTs, yang diindikasikan oleh hasil observasi awal di SMPN 3 Samadua menunjukkan bahwa kemampuan ini masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang belum sepenuhnya mengaitkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan yang tidak dibelajarkan dengan Pendekatan CTL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Quasi-eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Samadua tahun ajaran 2024/2025. Sampel dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling, dengan kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah soal tes uraian yang mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis yang diberikan dalam bentuk pre-test dan post-test. Data dianalisis menggunakan pengujian statistik yaitu uji-t untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t_hitung yang diperoleh > t_tabel yaitu 1,78 > 1,70 sehingga terima H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.