Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya penggunaan media pembelajaran yang bersifat real yang digunakan guru selama proses pembelajaran IPAS, terutama dalam menjelaskan materi yang bersifat abstrak seperti pembentukan pelangi. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan proses pengembangan media pembelajaran berbasis Assemblr Edu pada materi pembentukan pelangi di kelas V MIN 13 Aceh Besar; dan (2) untuk menganalisis kelayakan media yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Proses dimulai dengan tahap analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara, dilanjutkan dengan perancangan struktur media dan pemilihan objek 3D yang sesuai. Pada tahap pengembangan, media dirancang menggunakan aplikasi Assemblr Edu berbasis Augmented Reality (AR), kemudian dilakukan validasi oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, serta uji kepraktisan oleh guru dan uji coba kepada siswa. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sangat layak digunakan. Validasi ahli media memperoleh skor rata-rata 99,2% (kategori sangat layak), validasi ahli materi memperoleh skor 80% (kategori layak), dan validasi ahli bahasa juga memperoleh skor 80% (kategori layak). Hasil kepraktisan oleh guru memperoleh skor 90% (kategori sangat layak), serta respon siswa terhadap media menunjukkan persentase 67,6% (kategori layak). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis Assemblr Edu menggunakan model ADDIE dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran IPAS dan membantu siswa dalam memahami materi secara lebih interaktif dan menyenangkan.