Permasalahan dalam penelitian ini berangkat dari temuan di PAUD Ceria bahwa sebagian besar anak usia dini menunjukkan tingkat interaksi sosial yang rendah. Anak cenderung bermain sendiri, jarang berinisiatif untuk berkomunikasi, dan kurang mampu bekerja sama dalam kelompok. Kondisi ini menandakan perlunya penerapan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan melibatkan anak secara langsung untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka. Salah satu pendekatan yang relevan adalah metode bermain peran makro, yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi aktif dalam situasi bermain yang menyerupai kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode bermain peran makro terhadap kemampuan interaksi sosial anak usia 4–5 tahun di PAUD Ceria. Penelitian menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen one group pretest-posttest. Subjek penelitian berjumlah 12 anak, dengan teknik total sampling. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi interaksi sosial, yang digunakan untuk menilai perilaku anak sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) penerapan metode bermain peran makro. Data dianalisis dengan membandingkan skor rata-rata pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada interaksi sosial anak. Rata-rata skor pretest sebesar 7,67 meningkat menjadi 18,25 pada posttest. Peningkatan ini mencakup kemampuan anak dalam memulai percakapan, bekerja sama, menunjukkan empati, dan menyelesaikan konflik secara positif. Temuan ini mengindikasikan bahwa metode bermain peran makro dapat mengembangkan kemampuan interaksi sosial anak usia dini. Penerapan metode ini tidak hanya memfasilitasi anak dalam membangun hubungan positif dengan teman sebaya, tetapi juga melatih keterampilan komunikasi dan empati yang menjadi bekal penting dalam kehidupan sosial mereka.