Eksploitasi anak di Kota Banda Aceh, khususnya dalam bentuk anak-anak yang mengemis, berjualan di jalan, atau dimanfaatkan oleh orang dewasa untuk keuntungan, menjadi masalah serius yang mengganggu hak anak untuk bermain, beristirahat, dan tumbuh secara optimal. Adapun rumusan masalah peneliti, yaitu: (1) bagaimana praktik eksploitasi anak di Kota Banda Aceh, (2) bagaimana langkah-langkah yang diambil oleh Dinas Sosial Kota Banda Aceh dalam mencegah eksploitasi anak, dan (3) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap peran Dinas Sosial Kota Banda Aceh dalam pencegahan ekploitasi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas Sosial Kota Banda Aceh dalam mencegah eksploitasi anak sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris, meliputi wawancara dengan anak-anak yang bekerja di jalan, observasi lapangan, dan studi dokumen peraturan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Sosial telah menjalankan berbagai upaya pencegahan dan perlindungan anak, seperti penyuluhan, pendataan, layanan rehabilitasi, serta pemberdayaan ekonomi keluarga, dengan dukungan kerja sama lintas lembaga. Namun, upaya ini masih perlu didukung dengan penguatan kerja sama antar daerah dan peningkatan kesadaran masyarakat. Selain itu, nilai-nilai hukum Islam perlu menjadi landasan moral dalam kebijakan perlindungan anak untuk memastikan penerimaan dan keberlanjutan program. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan koordinasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat agar perlindungan anak di Banda Aceh lebih efektif dan berkelanjutan.