Interaksi sosial adalah proses relasional antar individu, kelompok, atau lingkungan, di mana satu entitas memengaruhi entitas lainnya, yang mengakibatkan reaksi dan pembentukan interaksi sosial yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pemanfaatan media visual dalam layanan informasi dapat meningkatkan interaksi sosial siswa dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya interaksi sosial siswa di SMA Negeri 5 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metodologi pra-eksperimental. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert untuk pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada kelompok sampel, khususnya siswa kelas XI IPA 1. Sampel penelitian ini berjumlah 38 siswa. Peneliti menggunakan strategi purposive sampling untuk mengidentifikasi sampel penelitian. Sampel diberikan treatment berupa layanan bimbingan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan; (1) Penggunaan media gambar dalam layanan informasi efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa, hal itu dapat dilihat dari uji pre-test diperoleh nilai rata-rata skor 79,26 menjadi tinggi pada post-test rata-rata skor 90,02. Hasil uji paired samples test angka sig 0.000 < 0.05 dengan nilai thitung 6,935 > ttabel 1.687. (2) Rendahnya interaksi sosial siswa SMA Negeri 5 Banda Aceh disebabkan oleh faktor internal seperti kurang percaya diri dan kecenderungan menyendiri, serta faktor eksternal seperti lingkungan keluarga dan pengalaman negatif. Akibatnya, siswa pasif dalam komunikasi dan kegiatan sosial. Layanan informasi yang empatik dan terbuka dapat membantu meningkatkan motivasi, pemahaman, dan perkembangan pribadi mereka. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya peningkatan yang cukup besar pada kontak sosial siswa sebelum dan sesudah penerapan media gambar dalam layanan informasi di SMA Negeri 5 Banda Aceh.