Moluska merupakan peran penting dalam ekosistem perairan karena berinteraksi dengan komponen abiotik maupun biotik, termasuk organisme lain dalam rantai dan jaring makanan di wilayah laut dan mangrove. Masalah yang dihadapi mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Hewan adalah kurangnya sumber referensi spesifik khususnya pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies moluska apa saja yang terdapat di kawasan pesisir pantai Jaboi Kota Sabang dan untuk menganalisis indeks keanekaragaman moluska di kawasan pesisir pantai Jaboi Kota Sabang serta untuk mengevaluasi hasil uji kelayakan produk penelitian tingkat keanekaragaman moluska di kawasan pesisir pantai Jaboi Kota Sabang sebagai referensi tambahan mata kuliah ekologi hewan. Penelitian ini dilakukan di kawasan pesisir pantai Jaboi Kota Sabang pada bulan Mei 2025. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 metode, metode survey eksploratif merupakan metode dengan cara menyisir atau menjelajah untuk menentukan stasiun penelitian serta titik penelitian, sedangkan metode Pusposive sampling adalah untuk pengambilan sampel. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon Wiener untuk mengetahui tingkat keanekaragaman spesies. Hasil uji indeks keanekaragaman ditemukan 31 spesies dari 16 famili dengan total keseluruhan 457 individu dan indeks keanekaragaman moluska pada kawasan tersebut tergolong tinggi, dengan indeks keanekaragaman (Ĥ=3,374639185). Atlas yang dinilai oleh ahli materi dan ahli media dihasilkan skor 66,38% dengan kategori layak direkomendasikan dengan perbaikan ringan sehingga dapat direkomendasikan sebagai referensi dalam mata kuliah Ekologi Hewan pada materi adaptasi makhluk hidup dengan lingkungannya.