Sarana dan prasarana yang inklunsif penting dikelola dengan baik pada pendidikan tinggi demi mewujudkan keadilan, kesamarataan hak dan kemandirian setiap pengguna, terutama dalam menyediakan lingkungan fisik dan non fisik yang dapat diakses oleh semua mahasiswa tanpa hambatan. Di UIN Ar- raniry Banda Aceh terdapat mahasiswa bahkan dosen yang memiliki keterbatasan fisik, oleh karena itu diperlukan pengelolaan sarana dan prasarana agar dapat memenuhi aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan menggunakan metodelogi penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dikumpulkan melalui wawancara dengan 9 informan yaitu rektor, kabag perencanaan, BMN, 3 dosen dan 3 mahasiswa disabilitas. Informan tersebut ditentukan dengan purfosive sampling dilanjutkan dengan snowball sampling. Selanjutnya data wawancara dikuatkan dengan observasi langsung terhadap fasilitas yang digunakan oleh difabel. Data juga dikuatkan melalui analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UIN Ar-Raniry Banda Aceh (1) Pada tahap perencanaan sarana dan prasrana, dilakukan pada dua aspek aksesibilitas fisik dan non fisik dengan tahapan juknis, analisis kebutuhan, kebijakan, keterlibatan stakeholder. (2) Pada tahap pelaksanaan, UIN Ar-raniry melakukan pengadaan fisik berupa ramp, toillet khusus, dan kursi roda namun belum merata. Pada non fisik UIN Ar-Raniry melakukan pengandaan berupa pelayanan. (3) Pada tahap evaluasi, sarana dan prasrana UIN Ar-Raniry dilakukan secara berkala bersifat reaktif ketika ada kebutuhan dan pelaporan. Pembenahan dilakukan berdasarkan laporan pengguna dan ditindak lanjuti melalui pengajuan kebutuhan.