Penelitian ini membahas bagaimana akar kemiskinan di kalangan keluarga nelayan serta kehidupan perempuan pencari kepiting di pesisir pantai Desa Mesjid dan Desa Peurade, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya. Meskipun aktivitas melaut dan mencari hasil laut telah menjadi sumber penghidupan utama masyarakat setempat selama bertahun-tahun, namun taraf hidup mereka tetap berada pada garis kemiskinan. Perempuan nelayan yang turut bekerja menangkap kepiting di tambak atau rawa-rawa tidak hanya menghadapi beban kerja ganda, tetapi juga terbatas pada pekerjaan informal yang tidak menjamin kestabilan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kemiskinan di kalangan keluarga nelayan serta menggambarkan dampaknya terhadap perempuan pencari kepiting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang perempuan pencari kepiting yang berasal dari dua desa, yaitu Desa Mesjid dan Desa Peurade. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemiskinan yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor seperti rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya modal usaha, kurangnya akses terhadap pelatihan, serta terbatasnya dukungan kebijakan dari pemerintah setempat. Dampaknya sangat dirasakan oleh perempuan, terutama dalam hal beban kerja ganda, gangguan kesehatan akibat kerja fisik berat, dan rendahnya akses terhadap pendidikan.