Pabrik Halwa Roti Dar Maryam Binti Ibrahim Tumbo Baro yang berdiri sejak tahun 2017 merupakan salah satu unit usaha pesantren yang terus berkembang, dari pabrik kecil di luar kompleks hingga kini terintegrasi di dalam pesantren. Pabrik ini memproduksi tujuh varian roti (coklat pisang, sosis, boy, sisir keju, coklat kepang, srikaya, coklat, dan keju) dengan harga Rp6.000 per unit. Meskipun telah mengalami perkembangan dari sisi produk dan distribusi, usaha ini masih menghadapi fluktuasi pendapatan, misalnya pada tahun 2025 tercatat Rp26,5 juta di bulan Januari, turun menjadi Rp9 juta pada bulan Mei. Kondisi ini menunjukkan perlunya pengelolaan pabrik yang lebih baik untuk mendukung keberlanjutan usaha pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengelolaan pabrik halwa roti terhadap perkembangan bisnis, serta seberapa besar pengaruh tersebut pada Pondok Pesantren Dar Maryam Binti Ibrahim Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner skala Likert kepada 100 responden yang terdiri dari santri, guru, staf pabrik, alumni, dan warga sekitar. Analisis data dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas, linearitas, dan heteroskedastisitas), serta regresi linear sederhana menggunakan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pabrik halwa roti berpengaruh signifikan terhadap perkembangan bisnis pesantren. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,875 menunjukkan bahwa 87,5% perkembangan bisnis dapat dijelaskan oleh variabel pengelolaan pabrik, sementara sisanya 12,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Uji t menunjukkan bahwa pengelolaan pabrik berpengaruh positif terhadap perkembangan bisnis, sedangkan uji F memperkuat adanya hubungan yang signifikan secara simultan. Dengan demikian, semakin baik pengelolaan pabrik halwa roti, maka semakin meningkat pula perkembangan bisnis di pesantren.