Munculnya Keuchik muda dalam 10 Tahun terakhir menjadi perhatian, karena sebelumnya masyarakat Aceh lebih terbiasa memilih Keuchik yang berusia tua dengan gaya kepemimpinan yang karismatik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir mulai terlihat kecenderungan terpilihnya Keuchik dari kalangan anak-anak muda (Usia 16-30 Tahun). Pemimpin muda biasanya mempunyai cara atau gayanya tersendiri dalam memimpin yaitu lebih terbuka, partisipatif, inovatif, dan demokratis. Hal ini berbeda dengan Keuchik yang lebih Tua (Umur 31-59 Tahun) yang cenderung bersifat konservatif, menjaga pola lama, bahkan cenderung anti terhadap kritikan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan Keuchik muda serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan gampong Tokoh, Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa gaya kepemimpinan Keuchik muda pada gampong Tokoh bersifat kolaboratif, partisipatis serta terbuka. Keuchik muda melibatkan perangkat gampong, pemuda, masyarakat dalam proses perencanaan serta pelaksanaan pembangunan gampong melalui rapat bersama. Gaya Kepemimpinan yang bersifat komunikatif dan tidak tertutup ini juga mampu meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan Gampong. Meskipun demikian, Keuchik muda juga menghadapi berbagai macam tantangan, seperti halnya perbandingan kinerja dengan pemimpin sebelumnya, pandangan tentang distribusi bantuan sosial yang tidak merata, serta keterbatasan dana sosial. Walaupun begitu, pendekatan pemimpin yang terbuka dan fleksibel dianggap berhasil memperkuat kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintahan Gampong.