Attachment adalah sebagai ikatan emosional yang kuat antara dua individu yang terbentuk melalui interaksi yang signifikan. Mereka menekankan bahwa kelekatan ini memiliki intensitas yang tinggi dan berfungsi sebagai dasar untuk membangun hubungan interpersonal yang sehat. Remaja memiliki tingkat keterbukaan diri (self-disclosure) yang berbeda-beda kepada orang tua, yang diduga dipengaruhi oleh persepsi kelekatan emosional (attachment). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-disclosure dengan persepsi attachment pada remaja SMP Negeri 4 Kluet Utara. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Subjek penelitian berjumlah 150 siswa yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa skala self-disclosure dan skala persepsi attachment. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman Rho dengan bantuan program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-disclosure dan persepsi attachment. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keterbukaan diri remaja, maka semakin baik pula persepsi kelekatan mereka dengan orang tua, dan sebaliknya.