Penelitian ini mengkaji perbandingan semiotika nilai-nilai moral dalam dua cerita pendek, yaitu "Al-Dhi'b wal-Timsah" karya Syauqi Abdul Hakim dan "Kancil dan Buaya" karya Syrli Martin, dengan menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure. Analisis difokuskan pada hubungan antara penanda (signifiant) dan petanda (signifié) untuk mengungkap nilai-nilai moral yang terkandung dalam kedua narasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan nilai moral yang signifikan di antara kedua cerita. Persamaan yang ditemukan adalah tema kecerdasan yang digunakan untuk bertahan hidup dan tema kebodohan yang diakibatkan oleh keserakahan. Di sisi lain, perbedaan mendasar terletak pada konteks hubungan antar tokoh; "Al-Dhi'b wal-Timsah" menggambarkan pengkhianatan dalam persahabatan serta menampilkan nilai simpati dan non-simpati secara bersamaan , sedangkan "Kancil dan Buaya" secara konsisten menggambarkan permusuhan dan hanya menonjolkan nilai non-simpati melalui ejekan dan kelicikan untuk mencapai tujuan.