Skripsi ini berjudul “Sejarah Kabupaten Pidie Jaya (Suatu Analisis Historis Pendapat Para Tokoh)” yang bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya Kabupaten Pidie Jaya, tantangan yang dihadapi dalam proses pemekarannya, serta dampak yang dirasakan masyarakat setelah pemekaran. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya dokumentasi sejarah lokal sebagai bagian dari identitas kolektif masyarakat, terutama dalam konteks pembentukan wilayah administratif baru di Aceh pascareformasi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan sejarah lisan, melalui wawancara mendalam dengan tokoh kunci dan analisis naratif berbasis sumber lisan serta dokumentasi. Sumber data diperoleh melalui studi pustaka terhadap dokumen resmi seperti Undang-Undang, Surat Keputusan, buku daerah, serta wawancara dengan tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam proses pemekaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemekaran Kabupaten Pidie Jaya merupakan hasil perjuangan panjang yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur pemerintah sejak akhir 1990-an. Tantangan terbesar berasal dari perbedaan kepentingan politik, kekhawatiran dari oknum pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM), serta dinamika di tingkat lokal seperti nama ibu kota dan batas wilayah. Setelah terbentuk, masyarakat merasakan dampak dalam semua akses pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, dan penguatan identitas daerah. Demikian pemekaran Kabupaten Pidie Jaya merupakan hasil perjuangan kolektif yang lahir dari kebutuhan masyarakat akan pemerintahan yang lebih dekat dan responsif. Proses ini melibatkan banyak tokoh lokal, menghadapi tantangan politik dan teknis, namun akhirnya membawa dampak yang signifikan dalam pelayanan publik, pembangunan, peningkatan ekonomi, partisipasi masyarakat, dan kemajuan berkelanjutan di masa yang akan datang.