Pembelajaran biologi di sekolah seringkali masih berpusat pada guru dan hanya menggunakan buku sebagai sumber utama. Selain itu, di MAT Daarut Tahfizh Al-Ikhlas model pembelajaran yang digunakan umumnya adalah Problem Based Learning (PBL). Namun, penerapan PBL belum sepenuhnya mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, terlihat dari rendahnya hasil belajar serta kurangnya keterlibatan siswa dalam menganalisis konsep biologi secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain and Create) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan manusia. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI-3 MAT Daarut Tahfizh Al-Ikhlas dengan menggunakan desain pre-eksperimental berupa one group pretest-posttest. Sebanyak 17 siswa dijadikan sampel melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes uraian berpikir kritis sebelum dan sesudah penerapan model RADEC. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor dari 53,23 (kategori kurang kritis) menjadi 84 (kategori sangat kritis), dengan nilai gain sebesar 30,77. Analisis uji-t menunjukkan thitung sebesar 13,62 lebih besar dari ttabel 2,12, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. Dengan demikian, penerapan model RADEC terbukti mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Model ini memberi ruang bagi siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar melalui membaca, menjawab, berdiskusi, menjelaskan, dan mencipta sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan mendalam.