Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting yang harus dimiliki oleh siswa untuk mereka dapat mengungkapkan gagasan seperti diagram, tabel, gambar ke dalam model matematika agar mereka mudah dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Namun kenyataannya, kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah. Hal tersebut bisa disebabkan karena pembelajaran yang masih kurang efektif sehingga bentuk kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, bukan siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan penerapan strategi Peer Lessons. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat tidaknya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah penerapan stategi Peer Lessons dan untuk mengetahui sebesar apa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa sebelum dan sesudah penerapan strategi Peer Lessons. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental Design dengan desain pretest-posttest (The One Group PretestPosttest). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 8 Banda Aceh dengan pemilihan sampel menggunakan teknik random sampling, dari 7 kelas yang ada, terpilih satu kelas eksperimen yaitu kelas VII-6. Data yang dikumpulkan menggunakan tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberikan sebelum penerapan strategi pembelajaran (pretest) dan sesudah penerapan strategi pembelajaran (posttest). Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji-t berpasangan (paired) diperole thitung = 10, 84 dan ttabel = 1, 71. Maka thitung > ttabel, hal ini berarti tolak H0 sehingga terima H1. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMPN 8 Banda Aceh melalui penerapan strategi Peer Lessons. Adapun peningkatan rata-rata tingkat N-Gain yaitu 0,76 dalam kategori tinggi.