Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup umat manusia memberikan perhatian mendalam terhadap persoalan kemiskinan, baik secara tersurat maupun tersirat. Masalah penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mendalam terhadap persoalan kemiskinan yang hingga kini masih menjadi masalah klasik dan kompleks dalam kehidupan umat manusia. Kemiskinan tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga memengaruhi moral, spiritual, dan sosial. Salah satu tafsir yang membahas kemiskinan secara mendalam adalah Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Tafsir ini dipilih karena coraknya yang berciri (adabi ijtima‘i), menjadikannya relevan dengan konteks sosial masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode maudhu‘i dan teknik studi kepustakaan guna mengkaji ayat-ayat al-Qur’an tentang kemiskinan dalam Tafsir Al-Azhar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemberantasan kemiskinan dalam Tafsir Al-Azhar meliputi: kesadaran umat dalam menanggulangi kemiskinan, menyantuni orang miskin, penegakan hak orang miskin, perlindungan aktivitas ekonomi orang miskin, berbuat baik secara menyeluruh, fidyah puasa, berinfak, jaminan hak waris, kafarat dan zakat. Strategi ini tidak hanya menekankan aspek spiritual, tetapi juga membentuk sistem sosial yang adil dan berkelanjutan, sehingga dapat dijadikan model yang relevan dalam upaya pemberantasan kemiskinan saat ini.