Penelitian ini menjelaskan dinamika iḥdād wanita karier dalam perspektif Teori ḥudūd Muḥammad Syahrūr yang menawarkan pendekatan hukum Islam lebih fleksibel dan kontekstual. Aktivitas iḥdād wanita karier yang ditemukan dalam 11 laporan penelitian dan 4 artikel meliputi berhias, memakai perhiasan, dan keluar rumah untuk bekerja pada berbagai profesi. Faktor utama yang memengaruhi aktivitas tersebut adalah kebutuhan ekonomi dan tuntutan profesionalisme. Rumusan masalah penelitian ini yakni bagaimana dinamika iḥdād dalam masyarakat di Indonesia, bagaimana analisis batasan iḥdād menurut Teori Batas, dan relevansi iḥdād bagi wanita karier dalam Teori ḥudūd Muḥammad Syahrūr. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan normatif-deskriptif. Sumber primer adalah Metodologi Fiqih Islam Kontemporer karya Muḥammad Syahrūr, sedangkan sumber sekunder berasal dari buku, jurnal, dan situs hadis yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batas maksimal (al-ḥadd al-a‘lā) iḥdād dipengaruhi oleh regulasi formal, kebijakan internal, dan fleksibilitas pekerjaan. Profesi dengan regulasi (PNS, guru, dosen, pegawai desa) memiliki batas maksimal 1 bulan, profesi dengan kebijakan internal (buruh pabrik, karyawan swasta, konsultan, manajer swasta, bidan, SPG) 7 hari. Adapun profesi tanpa regulasi formal (wirausaha, pedagang, pemilik toko, penjahit) fleksibel. Penerapan al-ḥadd al-a‘lā relevan jika disesuaikan dengan konteks profesi.