Qanun Aceh No. 11 Tahun 2002 mengatur kewajiban berpakaian Islami bagi masyarakat Muslim, termasuk aparatur pemerintah. Namun, di lingkungan Kantor Gubernur Aceh masih ditemukan ketidakpatuhan terhadap ketentuan tersebut. Penelitian ini merumuskan dua masalah: sejauh mana implementasi Pasal 13 qanun tersebut dijalankan, serta apa saja faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan pegawai. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas implementasi qanun dan mengidentifikasi penyebab ketidakpatuhan pegawai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teori efektivitas hukum dan teori kepatuhan hukum sebagai alat analisis. Hasil menunjukkan bahwa secara administratif, aturan telah diterapkan melalui regulasi dan sosialisasi, namun belum diikuti dengan pengawasan dan penegakan sanksi yang memadai. Faktor-faktor ketidakpatuhan meliputi rendahnya kesadaran pribadi, perbedaan pemahaman syariat, lemahnya pengawasan, serta pengaruh budaya luar. Dari perspektif siyasah tanfidziyah, implementasi menunjukkan adanya upaya menjalankan prinsip amanah, syura, dan stabilitas, namun prinsip keadilan, takzir, dan maslahah belum terpenuhi sepenuhnya. Keberhasilan pelaksanaan syariat sangat bergantung pada pengawasan yang kuat, budaya hukum yang hidup, dan kesadaran moral masyarakat.