Fenomena body shaming yang marak terjadi di kalangan remaja berdampak serius pada perkembangan psikologis, terutama pada aspek harga diri (self-esteem). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dalam meningkatkan self-esteem siswa yang menjadi korban body shaming. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimental one-group pretest-posttest. Sampel penelitian terdiri atas 8 siswa kelas VIII yang memiliki self-esteem rendah berdasarkan hasil angket dan dipilih melalui teknik purposive sampling. Intervensi dilakukan melalui empat sesi konseling kelompok yang berfokus pada penguatan kontrol diri, penerimaan sosial, nilai diri, dan kepercayaan terhadap kemampuan pribadi. Analisis data menggunakan paired sample t-test menunjukkan peningkatan self-esteem yang signifikan (p = 0,000). Keempat aspek self-esteem, yaitu power, significance, virtue, dan competence, mengalami peningkatan setelah intervensi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa layanan konseling kelompok efektif dalam meningkatkan self-esteem siswa yang mengalami body shaming. Temuan ini memberikan kontribusi teoretis dengan memperkuat kajian efektivitas konseling kelompok dalam setting pendidikan serta menegaskan pentingnya pendekatan humanistik dalam intervensi psikososial. Secara praktis, penelitian ini menjadi rujukan bagi guru bimbingan dan konseling dalam merancang layanan yang lebih sistematis untuk mendukung kesehatan mental siswa, sekaligus sebagai dasar pengembangan program pencegahan body shaming di sekolah