Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan pilar utama demokrasi yang memberikan ruang bagi partai politik dan calon legislatif untuk menyampaikan visi, misi, serta program kerja mereka kepada masyarakat. Salah satu instrumen utama dalam kampanye politik adalah Alat Peraga Kampanye (APK), yang berfungsi sebagai media komunikasi politik guna meningkatkan kesadaran serta partisipasi pemilih. Namun, implementasi APK dalam Pemilu masih menghadapi berbagai kendala, termasuk pelanggaran aturan pemasangan, lemahnya pengawasan terhadap pelanggaran, serta efektivitas APK yang masih dipertanyakan dalam menarik perhatian pemilih. Selain itu, perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam strategi kampanye, dengan meningkatnya penggunaan media digital sebagai alternatif APK tradisional. APK yang dipasang di ruang publik sering kali menimbulkan perdebatan terkait efektivitasnya dalam membentuk preferensi pemilih serta dampaknya terhadap estetika kota dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis untuk menganalisis implementasi APK pada Pemilu 2019 dan 2024 di Banda Aceh. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), partai politik, serta masyarakat, ditambah observasi lapangan dan analisis dokumen terkait. Analisis dilakukan untuk memahami bagaimana perubahan regulasi, strategi pemasangan, serta peran teknologi digital memengaruhi efektivitas APK dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun APK tetap menjadi instrumen komunikasi politik yang signifikan, pelaksanaannya masih dihadapkan pada tantangan regulasi, keterbatasan pengawasan, serta efektivitas yang beragam bergantung pada desain, lokasi pemasangan, dan aksesibilitas informasi bagi pemilih. Pada Pemilu 2024, penggunaan media digital semakin dominan dibandingkan APK tradisional, terutama dalam menjangkau pemilih muda dan urban yang lebih aktif di platform digital. Meskipun demikian, APK fisik masih memainkan peran penting dalam menjangkau pemilih yang kurang memiliki akses ke media digital. Untuk meningkatkan efektivitas APK, diperlukan penguatan pengawasan, inovasi dalam desain dan strategi penyebaran, serta peningkatan kepatuhan terhadap regulasi agar kampanye berjalan lebih tertib, adil, dan efisien.
Kata Kunci: Alat Peraga Kempanye, Pemilu, Partisipasi Pemilih, Banda Aceh