Keamanan jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth merupakan faktor penting bagi perusahaan yang bergantung pada internet untuk operasional harian. CV. Peut Sagoe Design, sebuah perusahaan arsitektur dan rekayasa teknik, menghadapi masalah pemborosan bandwidth akibat akses non-produktif serta risiko keamanan karena kurangnya kontrol lalu lintas data. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas penerapan proxy server dalam meningkatkan keamanan jaringan dan mengoptimalkan penggunaan bandwidth. Penelitian menggunakan metode terapan dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan observasi, wawancara dengan 10 karyawan dan 2 staf IT, serta pengukuran parameter jaringan menggunakan PRTG Network Monitor dan Wireshark. Implementasi dilakukan dengan Squid Proxy pada Ubuntu Server 22.04 yang dikonfigurasi dengan caching, filtering, dan access control list (ACL). Data sebelum dan sesudah implementasi dibandingkan untuk menilai perubahan rata-rata penggunaan bandwidth, kecepatan unduh/unggah, dan latensi. Hasil menunjukkan penurunan penggunaan bandwidth sebesar 42%, peningkatan kecepatan unduh 38,8%, penurunan latensi 47,7%, serta peningkatan stabilitas jaringan. Uji statistik paired t-test menghasilkan nilai p = 0,003 (< 0,05), membuktikan perbedaan signifikan sebelum dan sesudah implementasi. Wawancara mengungkapkan peningkatan kecepatan akses cloud, waktu unggah/unduh yang lebih singkat, dan berkurangnya distraksi kerja akibat pembatasan akses. Dari sisi keamanan, sebelum proxy diterapkan, lalu lintas data rentan terhadap kebocoran informasi dan serangan malware. Setelah implementasi, risiko ini berhasil ditekan melalui filtering, ACL, serta pencatatan log aktivitas yang mendukung analisis forensik digital. Dengan demikian, penerapan proxy server terbukti efektif dalam mengoptimalkan bandwidth, meningkatkan keamanan jaringan, dan mendukung produktivitas perusahaan.