Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya disiplin kerja tenaga pengelola perpustakaan dalam mendukung efektivitas layanan dan kepuasan pemustaka. Fenomena keterlambatan hadir, ketidakhadiran di ruang kerja selama jam operasional, serta kurangnya konsistensi dalam memberikan pelayanan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh menunjukkan adanya permasalahan dalam penerapan kedisiplinan kerja seperti fenomena keterlambatan hadir, ketidakhadiran di ruang kerja selama jam operasional, serta kurangnya konsistensi dalam memberikan pelayanan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh menunjukkan adanya permasalahan dalam penerapan kedisiplinan kerja. Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan antara standar kedisiplinan kerja yang diharapkan sebagai bagian dari profesionalisme pustakawan dengan realitas perilaku kerja yang masih belum sepenuhnya konsistendan berorientasi pada pelayanan prima. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana tingkat kedisiplinan kerja tenaga pengelola perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kedisiplinan kerja tenaga pengelola perpustakaan di instansi tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, meliputi pengumpulan data, reduksi data,penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan kerja tenaga pengelola perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh tergolong cukup baik dalam hal kehadiran, ketepatan waktu, kepatuhan terhadap peraturan, dan tanggung jawab melaksanakan tugas dan kedisiplinan kerja pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh dipengaruhi oleh tujuan dan kemampuan, teladan serta ketegasan pimpinan, balas jasa, pengawasan, sanksi, hubungan kerja, dan suasana kerja. Secara umum kedisiplinan tergolong baik, meski masih terkendala pada konsistensi pimpinan, keterbatasan penghargaan, dan pengawasan yang belum optimal. Disarankan agar pimpinan lebih konsisten dalam memberi teladan dan pengawasan, serta instansi memperhatikan pemberian penghargaan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna meningkatkan kedisiplinan pustakawan.