Penerapan layanan kesehatan berbasis syariah menjadi bagian penting dalam pembangunan sistem pelayanan publik di Aceh, mengingat daerah Aceh merupakan daerah yang menerapkan hukum Islam. Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa merupakan salah satu rumah sakit milik pemerintah yang telah memperoleh sertifikasi rumah sakit syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan Instalasi Pelayanan Islami (IPI) di RSUD Meuraxa Banda Aceh dengan fokus pada peran para stakeholder dan faktor yang mendukung maupun menghambat pelaksanaannya. Rumah sakit ini juga berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan berbasis prinsip Islam, melalui unit IPI yang bertugas memberikan bimbingan spiritual dan edukasi Islami kepada pasien dan staf medis. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Stakeholder utama yang terlibat meliputi direktur rumah sakit, kepala bidang dan kepala bagian, komite syariah, Instalasi Pelayanan Islami, tenaga medis, pasien, dan keluarga pasien. Direktur bertindak sebagai pembuat kebijakan sekaligus pengawas pelaksanaan, komite syariah sebagai penjamin kepatuhan syariah dan pemberi arahan, sedangkan IPI berperan sebagai pelaksana langsung yang memberikan bimbingan rohani. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan kebijakan ini didukung oleh komitmen pimpinan, regulasi yang jelas, dukungan budaya masyarakat Aceh yang mayoritas Muslim, fasilitas Islami yang memadai, serta pelatihan staf. Kendala yang dihadapi mencakup kurangnya koordinasi antar unit, keterbatasan sumber daya manusia IPI, dan rendahnya pemahaman serta kepatuhan sebagian pasien dan tenaga medis terhadap pelayanan Islami.