Komunitas Punk merupakan bagian dari subkultur yang sering dipandang negatif oleh masyarakat karena gaya hidup yang berbeda dan identitas yang dianggap menyimpang. Namun, di balik stigma tersebut, komunitas ini memiliki potensi sosial yang bisa ditingkatkan melalui metode pemberdayaan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi sejauh mana efektivitasji program pemberdayaan komunitas punk di Indonesia dengan memanfaatkan Metode Sytematic Literature Review (SLR). Informasi diperoleh dari 60 artikel ilmiah, yang setelah melalui proses pemilihan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, menghasilkan 13 artikel yang berhubungan dan memenuhi standar kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan yang diterapkan meliputi pelatihan keterampilan (barista, sablon, kerajinan), pendidikan agama, literasi digital, hingga pendampingan sosial dan ekonomi. Pemberdayaan dinilai efektif melalui lima tolak ukur yang digunakan meliputi, yaitu: pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun ada berbagai kendala baik dari sisi teknis maupun sosial, pemberdayaan telah mendorong perubahan positif dalam perilaku, kemandirian ekonomi, serta citra komunitas punk di mata masyarakat.