Pesantren merupakan institusi pendidikan Islam yang berperan penting dalam membentuk karakter dan perilaku santri. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan perilaku negatif di kalangan santri seperti ketidakdisiplinan, ejekan verbal, dan akses terhadap konten tidak sesuai usia mulai mengemuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi layanan bimbingan kelompok berbasis komunikasi edukatif dalam menekan perilaku menyimpang santri di Pesantren Modern Al-Manar, Aceh Besar. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok di pesantren ini dilaksanakan secara sistematis melalui sesi halaqah, diskusi terbimbing, dan refleksi bersama ustadz pembimbing. Pendekatan yang digunakan tidak bersifat menghukum, tetapi menekankan pada proses reflektif, dukungan emosional, dan internalisasi nilai-nilai Islam. Nilai keislaman menjadi fondasi utama dalam setiap sesi, dengan mengintegrasikan ajaran akhlak Rasulullah dan prinsip-prinsip tazkiyah. Meskipun terbukti efektif dalam menurunkan perilaku negatif, pelaksanaan layanan ini menghadapi kendala seperti keterbatasan tenaga pendamping dan sarana fisik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan kolaboratif dan religius dalam bimbingan kelompok dapat menjadi model pembinaan karakter santri yang relevan, adaptif, dan dapat direplikasi di lembaga pendidikan Islam lainnya. Temuan ini diharapkan dapat memperkaya praktik konseling kontekstual di pesantren serta menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai lokal dan spiritualitas Islam.
Kata Kunci: Pesantren, Bimbingan Kelompok, Komunikasi Edukatif, Perilaku Negatif,