Pandangan mengenai pembangunan ekonomi terus berkembang. Awalnya, pembangunan dipahami semata sebagai strategi pertumbuhan, namun realitas menunjukkan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak otomatis menurunkan kemiskinan, ketimpangan, maupun pengangguran, sehingga pembangunan ekonomi yang inklusif lahir sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, rasio gini, kemiskinan, dan tingkat pengangguran terhadap indeks inklusivitas pembangunan di Provinsi Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dengan memanfaatkan data sekunder. Data yang dianalisis mencakup indikator pertumbuhan ekonomi, rasio gini, kemiskinan, tingkat pengangguran, serta indeks inklusivitas pembangunan di Provinsi Aceh selama kurun waktu sebelas tahun, yaitu dari tahun 2013 hingga 2023. Metode analisis yang diterapkan adalah regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM). Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan rasio gini tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap indeks inklusivitas pembangunan di Provinsi Aceh. Sementara itu, variabel kemiskinan dan pengangguran menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan terhadap indeks inklusivitas pembangunan di Provinsi Aceh. Oleh karena itu, pemerintah disarankan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan UMKM, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan keterlibatan masyarakat lokal dalam rantai ekonomi guna untuk menekan tingkat pengangguran dan mencegah kemiskinan.