Upah merupakan salah satu elemen penting dalam hubungan kerja yang berfungsi sebagai bentuk kompensasi atas jasa atau tenaga yang diberikan pekerja kepada pemberi kerja. Penelitian ini memfokuskan kajiannya pada ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) dalam peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan dan perspektif hukum Islam, serta penerapannya bagi karyawan tetap Café Lima Belas Metuah di Kota Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, melalui wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem pengupahan di Café Lima Belas Metuah masih menghadapi berbagai permasalahan, antara lain belum adanya penyesuaian skala upah berdasarkan masa kerja, serta kurangnya transparansi dalam pemberian tunjangan dan insentif. Dari perspektif hukum Islam, praktik pengupahan ini belum sepenuhnya mencerminkan prinsip keadilan dan pemerataan karena masih terdapat potensi ketidakadilan (zulm) dalam distribusi kompensasi. Disarankan agar manajemen memperkuat sistem evaluasi kinerja, meningkatkan komunikasi terkait kebijakan upah, dan menyesuaikan skema insentif untuk menjaga motivasi dan kesejahteraan karyawan.