Berdasarkan hasil penelitian awal melalui observasi dan wawancara di MIN 13 Aceh Besar pada tahun 2023, diketahui bahwa penerapan Kurikulum Merdeka baru dimulai di kelas I dan kelas IV. Sementara itu, untuk kelas II, III, V, dan VI masih menggunakan Kurikulum 2013. Dari wawancara dengan guru, diperoleh informasi bahwa Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya diterapkan di semua kelas, melainkan hanya pada kelas I dan IV. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kesiapan guru kelas dalam menerapkan pembelajaran Kurikulum Merdeka di MIN 13 Aceh Besar? (2) Kendala apa saja yang dihadapi guru dalam menerapkan proses pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka di MIN 13 Aceh Besar? (3) Apa solusi dari permasalahan yang dihadapi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka selama proses pembelajaran di MIN 13 Aceh Besar? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, guru kelas, dan guru mata pelajaran. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di MIN 13 Aceh Besar berada pada kategori "Setuju" dengan nilai rata-rata 2,65. Hal ini berarti guru memiliki kesiapan yang baik, namun masih perlu adanya perbaikan. Kendala yang dihadapi antara lain kurangnya pemahaman guru mengenai konsep Kurikulum Merdeka, keterbatasan penggunaan teknologi, serta kurangnya fasilitas sekolah yang memadai. Adapun solusi yang ditawarkan yaitu melalui pendampingan, pelatihan lanjutan, serta peningkatan sarana dan prasarana agar pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapat berjalan lebih optimal. Dengan demikian, penerapan Kurikulum Merdeka di MIN 13 Aceh Besar menunjukkan hasil positif, namun masih membutuhkan pendampingan dan pelatihan lanjutan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran.