Abstract: Panti Asuhan Muhammadiyah di Kabupaten Bireuen memiliki peran strategis dalam pemenuhan hak-hak anak, terutama bagi mereka yang kehilangan orang tua atau berasal dari keluarga yang tidak mampu. Namun, tantangan signifikan masih dihadapi, seperti keterbatasan fasilitas kesehatan dan jumlah kamar tidur yang tidak mencukupi, yang berpotensi menghambat kesejahteraan anak-anak asuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis untuk menggambarkan dan menganalisis pemenuhan hak-hak anak berdasarkan hukum Islam dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Data diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara dengan pihak panti asuhan serta pengasuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun panti asuhan telah berupaya memenuhi hak-hak anak, seperti hak atas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan psikologis, keterbatasan fasilitas dan dana operasional masih menjadi hambatan utama. Pembahasan mengarah pada pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial dalam mendukung pemenuhan kebutuhan anak-anak asuh secara optimal. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai peran Panti Asuhan Muhammadiyah di Kabupaten Bireuen dalam pemenuhan hak-hak anak, serta bagaimana hukum keluarga berperan dalam menjamin dan melindungi hak-hak anak yang tinggal di panti asuhan. Dengan memfokuskan pada aspek hak asuh anak dalam hukum keluarga, diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi yang dapat memperkuat peran panti asuhan dalam mendukung kesejahteraan anak-anak yang berada di bawah pengasuhan mereka
Kata Kunci: Panti asuhan, hak anak, hukum keluarga.