Media massa memiliki peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap suatu peristiwa sosial, termasuk dalam isu kriminalitas. Di tengah maraknya kasus pembunuhan yang terjadi di Aceh sepanjang tahun 2024, Dua media online terkemuka di Aceh, Aceh.tribunnews.com dan Ajnn.net, secara intens meliput peristiwa tersebut. Meskipun mengangkat topik yang sama, kedua media memiliki gaya pemberitaan dan penekanan informasi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana kedua media tersebut membingkai (framing) kasus-kasus pembunuhan di Aceh, serta perbedaan konstruksi realitas yang dibentuk melalui pemberitaan. Pada penelitian ini menggunakan teori konstruksi realitas sosial oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, serta metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang meliputi empat struktur: sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Data penelitian diperoleh dari delapan berita terpilih melalui purposive sampling, terdiri dari empat berita di Aceh.tribunnews.com dan empat berita di Ajnn.net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aceh.tribunnews.com cenderung menonjolkan sisi emosional dan narasi tragedi, dengan fokus pada aspek dramatis dan latar kejadian. Sementara itu, Ajnn.net lebih mengedepankan kronologi peristiwa secara faktual, menonjolkan data dan informasi pendukung dari pihak berwenang. Perbedaan ini mencerminkan bahwa framing media berperan membentuk persepsi publik melalui pilihan bahasa, sumber informasi, dan penekanan aspek tertentu. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada kajian komunikasi massa, khususnya analisis framing media lokal, serta meningkatkan kesadaran pembaca untuk lebih kritis terhadap narasi yang dibentuk media