Fenomena tersebarnya teknologi Chat GPT dalam aktivitas akademik, khususnya pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Meningkatnya penggunaan Chat GPT dalam membantu proses akademik mahasiswa. Meskipun Chat GPT menawarkan kemudahan akses dan efisiensi, ada kekhawatiran tentang menurunnya kemampuan berpikir kritis, kemandirian belajar, dan kreativitas karya ilmiah mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perspektif mahasiswa melihat Chat GPT dan menggunakannya untuk membantu dalam aktivitas akademik. Penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi kasus, Penelitian ini menggunakan Teori Determinisme Teknologi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan 15 informan mahasiswa yang telah menggunakan Chat GPT dalam aktivitas akademik mereka pada angkatan 2021, 2022, dan 2023. Setelah itu, data dianalisis melalui proses reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chat GPT dianggap oleh sebagian besar mahasiswa sebagai alat bantu yang bagus untuk mencari informasi, membangun gagasan, dan membuat kerangka tulisan. Namun, beberapa mahasiswa menyadari bahaya ketergantungan, kemampuan berpikir kritis yang berkurang, dan kemungkinan pelanggaran akademik seperti plagiarisme. Keterbatasan data yang belum terbarukan, keakuratan jawaban yang berbeda, dan kurangnya pemahaman tentang konteks akademik dan lokal adalah masalah utama. Penelitian ini menunjukkan bahwa literasi digital yang lebih mendalam sangat penting, terutama dalam dunia akademik. Mahasiswa harus dididik untuk menggunakan teknologi seperti Chat GPT dengan bijak, kritis, dan bertanggung jawab agar mereka dapat mempertahankan kemandirian dan nilai unik dalam proses belajar. Temuan ini membantu mengembangkan kebijakan pendidikan tinggi dalam menangani perkembangan teknologi di lingkungan akademik.