Anak disabilitas mental merupakan individu yang mengalami keterbatasan intelektual dan adaptif yang berdampak pada kesulitan dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Panti Asuhan Uswatun Hasanah Aceh merupakan salah satu lembaga yang memberikan perhatian khusus terhadap pembinaan karakter anak disabilitas mental, khususnya dalam menumbuhkan karakter mandiri. Dalam hal ini, peran guru pengasuh sangat penting dalam menyusun strategi pembinaan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan anak. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui perencanaan guru pengasuh dalam pengembangan karakter mandiri anak disabilitas mental di Panti Asuhan Uswatun Hasanah Aceh, (2) untuk mengetahui metode dan materi yang digunakan guru pengasuh dalam pengembangan karakter mandiri anak disabilitas mental, dan (3) untuk mengetahui bentuk penilaian yang dilakukan guru pengasuh dalam mengembangkan karakter mandiri anak disabilitas mental. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian meliputi guru pengasuh, pimpinan yayasan, dan anak-anak disabilitas mental. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, perencanaan guru pengasuh dalam pengembangan karakter mandiri dilakukan secara individual dan bertahap dengan memperhatikan kondisi psikologis anak; kedua, metode yang digunakan adalah pembiasaan, keteladanan, dan penguatan positif, dengan materi pembinaan yang meliputi ibadah harian, praktik akhlak mulia, serta kegiatan penunjang seperti olahraga dan keterampilan hidup; ketiga, penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan kolaboratif melalui observasi langsung serta evaluasi rutin bersama pihak eksternal seperti Dinas Sosial dan DP3A. Anak-anak menunjukkan perkembangan kemandirian secara bertahap, seperti mampu beribadah secara mandiri, menjaga kebersihan diri, serta mampu berinteraksi secara sosial dengan lebih baik.