Penelitian ini mengembangkan sistem pemantauan dan penyiraman tanaman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang berpusat pada mikrokontroler ESP32. Sistem ini dirancang untuk menjawab tantangan inefisiensi dan pemborosan sumber daya yang melekat pada metode penyiraman manual, yang rentan terhadap pemborosan air dan tidak konsisten. Dengan mengintegrasikan sensor kelembapan tanah kapasitif, suhu tanah (DS18B20), dan kelembapan udara (DHT11), sistem menerapkan logika cerdas berlapis. Penyiraman hanya diaktifkan secara otomatis jika empat kondisi terpenuhi secara simultan: waktu penjadwalan optimal, kelembapan tanah di bawah 60%, suhu tanah berada dalam rentang 20°C–30°C, dan kelembapan udara antara 60%–80%. Penelitian ini mengadopsi metodologi Research and Development (R&D). Dalam pelaksanaannya, sistem diuji secara komprehensif melalui dua tahap utama, yakni validasi akurasi sensor dan uji coba fungsional. Hasil validasi menunjukkan akurasi sensor yang tinggi dengan deviasi minimal (3% RH untuk DHT11 dan 0.6°C untuk DS18B20) terhadap alat ukur standar. Selanjutnya, uji coba fungsional selama tujuh hari pada tanaman anggur transfigurasi memvalidasi kemampuan sistem untuk beroperasi secara otonom. Sistem berhasil menjaga lingkungan mikro secara stabil, dengan rata-rata kelembapan tanah 65%, suhu tanah 27.28°C, dan kelembapan udara 75.14%, serta melakukan satu kali penyiraman otomatis harian. Keberhasilan ini membuktikan bahwa sistem yang diusulkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan metode manual, serta mampu menciptakan dan memelihara kondisi lingkungan mikro yang ideal dan konsisten untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara presisi.