Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk karakter serta perilaku sosial anak. Namun, kondisi broken home akibat perceraian atau konflik berkepanjangan dalam keluarga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak broken home terhadap perilaku sosial anak di Gampong Alue Pangkat, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga broken home cenderung mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, menunjukkan perilaku agresif, kurang percaya diri, serta mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Faktor utama yang memengaruhi kondisi ini meliputi kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua, tekanan psikologis, serta pengaruh lingkungan sekitar. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memberikan pendampingan serta dukungan psikososial agar anak- anak yang mengalami broken home dapat mengembangkan perilaku sosial yang positif.