Sarana dan prasarana merupakan komponen penting dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif, terutama di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang melayani peserta didik berkebutuhan khusus dengan karakteristik yang beragam. Ketersediaan fasilitas yang sesuai sangat menentukan keberhasilan pembelajaran karena anak berkebutuhan khusus memerlukan ruang belajar dan alat bantu yang disesuaikan dengan hambatannya. Untuk menjamin standar minimal kelayakan fasilitas pendidikan di SLB, pemerintah menetapkan Permendikbud No. 33 Tahun
2008 sebagai acuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sarana dan prasarana ruang pembelajaran di SLB Negeri Banda Aceh, dengan menelusuri keberadaan, kelengkapan, serta kesesuaiannya terhadap standar yang berlaku. Identifikasi dalam konteks ini mencakup proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap ruang pembelajaran dan fasilitas penunjang lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sarana dan prasarana ruang pembelajaran telah tersedia, namun belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan, khususnya pada penyediaan alat bantu pembelajaran khusus dan pemeliharaan fasilitas.