Syiva Anisah, 210401098 (2025) Etika Komunikasi Politik dalam Debat Cawapres 2024: Analisis Perspektif Habermas pada Kanal YouTube Kompas TV. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry.
Syiva Anisah, 210401098, FDK, KPI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB)
Cover - BAB I Syiva Anisah.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (1MB)
Abstract
Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 menjadi salah satu momen penting dalam kontestasi demokrasi Indonesia. Selain menyajikan adu gagasan dan program, debat ini juga memberikan ruang bagi publik untuk menilai etika komunikasi politik para kandidat. Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa bentuk komunikasi yang menimbulkan persoalan etika, seperti adanya pasangan calon yang menyampaikan serangan secara personal, penggunaan nada komunikasi yang merendahkan kandidat lain, hingga pola penyampaian yang keliru dan tidak disertai bukti konkret. Selain itu, terdapat pula kandidat yang memberikan respons tidak sesuai dengan substansi pertanyaan panelis, sehingga mengaburkan inti diskursus publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana debat Cawapres yang disiarkan melalui kanal YouTube Kompas TV, dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Teun A. van Dijk dan teori tindakan komunikatif Jürgen Habermas. Fokus utama penelitian terletak pada sejauh mana komunikasi kandidat memenuhi prinsip-prinsip etis, seperti kebenaran, ketepatan, ketulusan, dan kepahaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik dokumentasi dan observasi terhadap transkrip debat pada 22 Desember 2023. Data dianalisis melalui tiga lapisan struktur wacana, yaitu makrostruktur (tema besar), superstruktur (alur argumen), dan mikrostruktur (unsur kebahasaan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing kandidat memiliki kecenderungan pola komunikasi yang berbeda, mulai dari teknokratis, populis, hingga normatif. Namun demikian, tidak semua pernyataan memenuhi keempat klaim validitas komunikasi menurut Habermas secara menyeluruh. Dalam beberapa segmen, komunikasi yang digunakan cenderung bersifat strategis dan retoris, sehingga berpotensi mengaburkan nilai-nilai etis dalam ruang diskursus publik. Penelitian ini menegaskan pentingnya menjadikan etika komunikasi sebagai pijakan utama dalam praktik komunikasi politik, khususnya di era digital yang membuka akses informasi secara luas dan tidak terbatas. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik terhadap pengembangan teori komunikasi politik sekaligus meningkatkan kesadaran kritis masyarakat dalam mengevaluasi kualitas komunikasi para calon pemimpin bangsa
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 320 Political and Government Science (Ilmu Politik dan Pemerintahan) |
| Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam |
| Depositing User: | Syiva Anisah Cipa |
| Date Deposited: | 23 Sep 2025 03:43 |
| Last Modified: | 23 Sep 2025 03:43 |
| URI: | http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/50003 |
