Taxi Driver Season 1 episode 3-4 merupakan drama Korea yang mengangkat isu perundungan yang dilakukan oleh tiga orang siswa dan terdapat beberapa korban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna perundungan dalam drama tersebut dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, serta mengkaji keterkaitannya dengan teori ketidakberdayaan Martin Seligman dan teori kekerasan Johan Galtung. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan teknik analisis data menggunakan semiotika Roland yang meneliti makna denotasi, konotasi dan mitos pada adegan-adegan, dialog dan gestur tokoh yang mengandung unsur perundungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perundungan dalam drama tersebut digambarkan dalam bentuk kekerasan fisik, verbal dan pengasingan sosial, serta kekerasan struktural dan kultural yang melekat dalam sistem sosial dan budaya. Melalui model semiotika Roland, makna denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung dalam adegan-adegan perundungan mengungkap ideologi-ideologi tentang ketimpangan kekuasaan dan ketidakadilan yang menjelaskan tindakan perundungan adalah hal wajar. Wajar bagi seseorang yang berkuasa merundung orang yang lemah dan orang yang lemah harus selalu menuruti segala keinginan pelaku. Teori ketidakberdayaan menjelaskan kondisi korban yang putus asa dan tidak mampu melawan akibat kekuasaan pelaku dan kekerasan yang berulang, sementara teori kekerasan Galtung memperlihatkan bagaimana kekerasan terjadi tidak hanya secara langsung, tetapi juga melalui sistem dan budaya yang membenarkan kekerasan tersebut. Selanjutnya drama ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga media edukatif dan agen perubahan sosial yang menyuarakan isu perundungan serta mengajak masyarakat untuk lebih sadar dan peduli terhadap masalah perundungan di lingkungan pendidikan.