Budaya merupakan identitas yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi digital, pelestarian budaya seperti budaya Aceh menjadi tantangan, terutama dikalangan generasi muda. Media digital seperti YouTube, hadir sebagai sarana untuk memperkenalkan kembali budaya lokal secara kreatif. Salah satu kanal YouTube yang berperan aktif dalam hal ini adalah Sagoe TV, yang menayangkan konten budaya Aceh, khususnya tradisi pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resepsi mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh terhadap konten budaya yang disajikan oleh channel YouTube Sagoe TV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis resepsi dan teori representasi Stuart Hall. Serta teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokus penelitian ini dibatasi pada sepuluh video dengan tema budaya pernikahan di Aceh dengan format voice over. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak menerima pesan secara pasif melainkan aktif dalam memberikan makna terhadap konten Sagoe TV. Pembacaan mereka sangat beragam dan terbagi ke dalam posisi dominant, negosiasi, dan oposisi.