Pada proses pembelajaran seharusnya siswa terlibat aktif salah satunya pada pembelajaran IPAS, harus dirancang sesuai kebutuhan siswa untuk memahami materi dengan baik. Namun, yang peneliti temukan saat pembelajaran IPAS kelas V SD Negeri 275 Sipogu pembelajaran masih dominan satu arah di dalam kelas, siswa tampak pasif, bingung ketika diminta membuat rantai makanan dan tidak dapat menjelaskan hubungan antara makhluk hidup di alam. Hal ini berdampak hasil belajar siswa rendah. Sehingga, perlu perbaikan melalui tindakan agar meningkatkan hasil belajar. Maka, peneliti meneliti tentang penerapan Model numbered head together menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), pengumpulan data melalui tes, observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa serta data di analisa sesuai persentase kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Maka, hasilnya siklus I aktivitas guru sebesar 75% dengan kategori baik. Sedangkan siklus II sebesar 85% dengan kategori sangat baik. Dan siklus III sebesar 91% dengan kategori sangat baik sekali. Selanjutnya, observasi aktivitas siswa pada siklus I sebesar 67% dengan kategori cukup. Sedangkan, siklus II sebesar 72%. kemudian di siklus iii sebesar 89% dengan kategori baik sekali. Maka hasil belajar siswa siklus I memperoleh ketuntasan klasikal 50% dengan kategori cukup sehingga belum dikatakan tuntas. Sedangkan siklus II memperoleh ketuntasan klasikal 75%. Dikarenakan masih kurang baik, maka di lalukan di siklus III memperoleh ketuntasan klasikal di 90% dengan kategori sangat baik Sekali. Sehingga dikatakan tuntas. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model numbered head together menggunakan media audio visual dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 275 Sipogu.