Perkembangan teknologi informasi telah mendorong lembaga pendidikan untuk mengadopsi sistem pengelolaan data yang lebih efisien dan modern. Salah satu inovasi yang relevan adalah pemanfaatan cloud computing, yang memungkinkan penyimpanan dan akses data secara fleksibel melalui internet. Namun, di lapangan masih ditemukan bahwa keterampilan tenaga administrasi dalam mengoptimalkan teknologi tersebut belum merata, sehingga pemanfaatannya belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pengelolaan database melalui pemanfaatan cloud computing, model layanan yang digunakan, serta manfaat yang dirasakan oleh tenaga administrasi dalam proses pengelolaan data di MIN 1 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi naturalistik. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari kepala madrasah, bendahara, tenaga administrasi, dan operator yang terlibat langsung dalam pengelolaan data berbasis cloud. Kemudian dianaliasa melalui teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MIN 1 Banda Aceh memanfaatkan berbagai sistem berbasis cloud computing seperti EMIS, SIMPATIKA, SAKTI, SIBAY, SIPMA, PDUM, dan E-RKAM untuk pengelolaan data administrasi, keuangan, tenaga kependidikan, peserta didik, dan program bantuan pendidikan secara terintegrasi. Pengelolaan database pada sistem tersebut menggunakan model basis data relasional, dengan penyimpanan data dalam tabel-tabel yang saling terhubung melalui kunci tertentu untuk memudahkan integrasi dan menjaga konsistensi. Mayoritas layanan yang digunakan termasuk kategori Software as a Service (SaaS), yang memungkinkan akses langsung melalui internet tanpa instalasi maupun pemeliharaan infrastruktur lokal. Penerapan cloud computing ini memberikan manfaat berupa efisiensi waktu, peningkatan keamanan data, kemudahan kolaborasi, serta akses data yang lebih fleksibel dan terstruktur.