Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk komunikasi pemilik dalam perawatan kuda di Kampung Asir-Asir Atas, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Interaksi antara manusia dan hewan dipahami tidak hanya melalui komunikasi verbal, tetapi juga melalui pola nonverbal yang terbentuk dari kebiasaan dan ikatan emosional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam, penelitian ini mengungkap pola komunikasi yang dijalankan pemilik kuda dalam aktivitas perawatan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi manusia dengan kuda berlangsung melalui bahasa yang dipahami bersama, baik dalam bentuk instruksi suara maupun simbol nonverbal seperti sentuhan dan gerakan tubuh. Perawatan kuda di wilayah ini umumnya masih dilakukan berdasarkan pengalaman turun-temurun, dengan keterbatasan pada aspek pengetahuan, peralatan, dan obat-obatan. Hal ini berdampak pada munculnya berbagai permasalahan, antara lain stres pada kuda, perilaku agresif, serta risiko gangguan terhadap masyarakat sekitar yang dapat menimbulkan kerugian material maupun fisik. Kesimpulannya, perawatan dan pengelolaan kuda secara profesional sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif, termasuk potensi pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, serta ancaman keselamatan bagi manusia dan hewan. Penelitian ini menegaskan bahwa komunikasi pemilik berperan signifikan tidak hanya dalam mengendalikan perilaku kuda, tetapi juga dalam menjaga kualitas kesehatan dan keberlanjutan peternakan kuda di Aceh Tengah.