Bimbingan perkawinan bagi calon pengantin merupakan program strategis yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap konsep keluarga sakinah, sebagai fondasi utama dalam membentuk rumah tangga yang harmonis dan berkelanjutan. Ada dua persoalan pokok dalam penelitian ini. Pertama, apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan bimbingan perkawinan di KUA Kecamatan Lueng Bata; Kedua, bagaimana upaya KUA Kecamatan Lueng Bata dalam meningkatkan pemahaman calon pengantin tentang konsep keluarga sakinah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan data dan temuan secara naratif serta menggambarkan kondisi objektif di lapangan. Pendekatan kualitatif lebih berfokus pada pemahaman mendalam terhadap subjek penelitian melalui penafsiran makna dari data-data yang diperoleh. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kursus calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lueng Bata merupakan upaya strategis dalam membekali calon pengantin dengan pemahaman mengenai konsep keluarga sakinah. Meski program ini cukup efektif secara umum, pelaksanaannya belum sepenuhnya berjalan sebagaimana mestinya. Berdasarkan regulasi yang berlaku, materi kursus seharusnya disampaikan dalam durasi minimal 16 jam pelajaran sebagaimana diatur dalam Keputusan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/172 Tahun 2022. Namun, di KUA Kecamatan Lueng Bata, durasi pelaksanaan hanya berkisar 3–4 jam, sehingga materi tidak dapat disampaikan secara mendalam. Selain keterbatasan waktu, kendala lain yang memengaruhi efektivitas program meliputi rendahnya partisipasi aktif calon pengantin, ketidaksesuaian jadwal, serta keterbatasan sarana dan prasarana. Faktor-faktor ini secara kumulatif menghambat proses internalisasi nilai-nilai dalam membentuk keluarga yang harmonis dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pelaksanaan yang lebih adaptif, peningkatan durasi bimbingan, serta pendekatan edukatif yang lebih interaktif agar program ini benar-benar berfungsi sebagai fondasi pembentukan keluarga sakinah yang kokoh dan berkualitas.