Kemajuan internet memberikan dampak positif bagi pendidikan, namun juga memberikan dampak negatif yaitu adanya penyebaran konten seksual yang mudah diakses kapan saja. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko perilaku menyimpang seperti cybersex, yaitu aktivitas menjelajahi konten pornografi di internet, melakukan percakapan seksualitas, dan mengakses media atau aplikasi bernuansa seksual. Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa perilaku cybersex ternyata ditemukan pada siswa yang berlatar belakang sekolah agama seperti MAN X Banda Aceh, jika dilihat dari segi pendidikan mereka dikenal sebagai siswa yang di didik dengan pendidikan agama yang sangat baik dan seharusnya lebih terjaga perilakunya, namun kenyataanya mereka terlibat dalam perilaku menyimpang seperti cybersex. Permasalahan ini penting untuk di teliti dikarenakan perilaku tersebut dapat memberikan dampak negatif seperti adiksi, perilaku pelecehan, masalah interaksi, dan juga untuk memahami faktor religiusitas sebagai pengendali perilaku cybersex pada siswa. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara religiusitas dan perilaku cybersex pada siswa MAN X Banda Aceh. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi penelitian berjumlah 1.289 siswa dengan sampel 279 siswa yang dipilih secara stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa skala religiusitas dan skala cybersex. Hasil analisis korelasi menunjukkan nilai r = -0,860 dengan signifikansi 0,000, menunjukkan hubungan negatif yang sangat signifikan antara religiusitas dan perilaku cybersex. Artinya, semakin tinggi religiusitas maka perilaku cybersex semakin rendah, dan sebaliknya.