Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk interaksi sosial antara komunitas Muhammadiyah dan komunitas Dayah di Gampong Meunasah Tgk Di Gadong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana kedua komunitas tersebut menjalin komunikasi, bekerja sama dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, serta menjaga keharmonisan meskipun terdapat perbedaan dalam pemahaman dan praktik keagamaan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan agama, serta dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial antara komunitas Muhammadiyah dan Dayah berlangsung secara dinamis dan harmonis. Bentuk interaksi tersebut tampak dalam kegiatan gotong royong, musyawarah gampong, pengajian bersama, dan perayaan hari besar Islam. Meskipun terdapat perbedaan dalam praktik ibadah, kedua komunitas itu mampu menjalin komunikasi yang saling menghargai. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan komunikatif yang dikembangkan oleh Jürgen Habermas, yang menekankan pentingnya komunikasi rasional dan dialog terbuka. Temuan menunjukkan bahwa ruang-ruang dialog seperti musyawarah gampong menjadi sarana efektif untuk membangun pemahaman bersama, memperkuat toleransi, dan menjaga kohesi sosial di tengah keberagaman.