Penelitian ini didasari oleh pentingnya peran motivasi baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik dalam mendukung keberhasilan proses menghafal Al-Qur’an. Di SMA Plus Al-Athiyah Banda Aceh, keseluruhan jumlah santri berjumlah 85 orang namun yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz baru berjumlah sekitar 14 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi santri dalam menjadi Hafidz Qur’an serta kendala yang mereka hadapi selama proses menjadi Hafidz Qur’an di SMA Plus Al-Athiyah Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi santri dalam menghafal Al-Qur’an terbagi menjadi dua faktor yaitu motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal meliputi keinginan mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, membanggakan orang tua, meraih ketenangan hati, serta membuka peluang pendidikan lebih lanjut. Sementara itu motivasi eksternal meliputi dukungan orang tua, bimbingan ustazah tahfidz, dan teman sebaya. Kendala yang dihadapi santri meliputi rasa malas, kebosanan, kelelahan, kesulitan menghafal ayat panjang, gangguan konsentrasi, penggunaan HP saat libur, dan rasa rindu kepada keluarga.