Penelitian ini didasarkan pada gejala stres yang dialami guru di Sekolah Luar Biasa The Nanny Children Center (SLB TNCC) karena tuntutan emosional, perilaku dan fisik saat menghadapi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang rumit dan beragam. Oleh karena itu, penting untuk memahami strategi coping stres yang digunakan oleh guru SLB TNCC dalam menghadapi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor stres yang dialami guru, hambatan guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus, dan strategi coping stres yang digunakan oleh guru dalam menangani ABK di SLB TNCC. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak delapan guru yang memenuhi kriteria dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor stres guru di SLB TNCC meliputi: adanya perbedaan jenis ketunaan dalam satu kelas, tuntutan menyelesaikan metode pembelajaran, perilaku tantrum ABK, serta beban administrasi dan kelelahan yang tinggi. (2) Hambatan yang dihadapi guru SLB TNCC antara lain: kurangnya kolaborasi dan dukungan dari orang tua, kesulitan berkomunikasi ABK, dan keterbatasan fasilitas. (3) Strategi coping stres yang digunakan seperti melalui pendekatan spiritual, menenangkan diri sejenak, beraktivitas positif, berkolaborasi dengan rekan kerja dan orang tua, serta mencari dukungan sosial dan melalui perencanaan pembelajaran individual. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi coping yang tepat dapat membantu guru mengelola stres dan meningkatkan efektivitas pengajaran, serta memberikan kontribusi dalam pengembangan program psikologis dan pelatihan coping untuk guru di SLB.