Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh pentingnya integrasi antara prinsip-prinsip ekonomi syariah melalui kepatuhan syariah dan pengelolaan lembaga ekonomi lokal pada BUMK Maju Jaya Bersama Lambung Blang Desa Lambung Blang untuk mewujudkan desa yang mandiri secara ekonomi dan berkeadilan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepatuhan
syariah pada Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Maju Jaya Bersama Lambung Blang dalam meningkatkan kemandirian ekonomi kampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada enam jenis narasumber, yaitu kepala desa, bendahara desa, ketua dan bendahara
BUMK, karyawan, serta konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan BUMK terbagi dalam dua bentuk, yaitu kegiatan operasional dan sosial. Kegiatan operasional mencakup penyewaan lahan dan alat pertanian (jonder), sementara kegiatan sosial meliputi santunan masyarakat, bantuan pendidikan, dan kegiatan keagamaan. Dalam pelaksanaannya, BUMK menerapkan akad ijarah maushufah fi al-dzimmah sebagaimana yang dimaksud dalam Fatwa DSN-MUI No:101/DSN-MUI/X/2016 dan telah memenuhi prinsip-prinsip kepatuhan syariah seperti keadilan, transparansi, tolong menolong, dan akuntabilitas. Kendala seperti kerusakan alat dan keterbatasan partisipasi masyarakat menjadi tantangan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi secara optimal. Sedangkan pada kemandirian ekonomi kampung maka dapat dikatakan bahwa Desa Lambung Blang telah memenuhi aspek kemandirian dalam ekonomi kampung ditandai dengan beberapa kegiatan sosial desa yang mampu dilaksanakan dengan menggunakan dana pengolaan BUMK Maju Jaya Bersama. Secara garis besar, BUMK telah berkontribusi signifikan dalam memperkuat struktur ekonomi kampung yang mandiri, adil, dan sesuai syariah. Walau masih ditemukan beberapa kendala yang dapat menghambat hal tersebut.