Penegakan Hukum Terhadap Jarimah Liwath Dalam Qanun No. 6 Tahun 2014: Studi Kasus Satuan Polisi Pamong Praja & WH Kota Banda Aceh

Muhammad Nabil Qois, 190104071 (2025) Penegakan Hukum Terhadap Jarimah Liwath Dalam Qanun No. 6 Tahun 2014: Studi Kasus Satuan Polisi Pamong Praja & WH Kota Banda Aceh. JARIMA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Pidana Islam, 1 (2). pp. 1-13. (Submitted)

[thumbnail of Law enforcement, Liwath crime, Qanun Jinayat, Satuan Polisi Pamong Praja, sedangkan WH adalah singkatan dari Wilayatul Hisbah, Islamic law] Text (Law enforcement, Liwath crime, Qanun Jinayat, Satuan Polisi Pamong Praja, sedangkan WH adalah singkatan dari Wilayatul Hisbah, Islamic law)
m.nabil qois 21.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (686kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penegakan hukum terhadap jarimah liwath di Kota Banda Aceh berdasarkan Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, dengan fokus pada peran Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satuan Polisi Pamong Praja, sedangkan WH adalah singkatan dari Wilayatul Hisbah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan hukum jinayat di Banda Aceh telah memiliki dasar hukum dan sistem kelembagaan yang kuat. Qanun tersebut secara tegas mengatur unsur-unsur tindak pidana liwath dan jenis uqubat yang dapat dikenakan, yaitu cambuk, denda, atau penjara. Satuan Polisi Pamong Praja, sedangkan WH adalah singkatan dari Wilayatul Hisbah berperan aktif dalam upaya preventif, represif, dan edukatif. Namun, efektivitas penegakan hukum masih terkendala oleh keterbatasan sumber daya, lemahnya koordinasi antarinstansi, rendahnya pemahaman aparat terhadap hukum syariah, serta resistensi sosial dari sebagian masyarakat. Tantangan lain adalah sulitnya pembuktian dalam kasus liwath karena sifat tertutup perbuatannya. Selain itu, pendekatan hukum yang dominan bersifat represif dinilai belum cukup menyentuh aspek rehabilitasi dan pembinaan pelaku. Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap jarimah liwath memerlukan penguatan dari aspek regulatif, teknis, dan kultural agar lebih mencerminkan nilai-nilai Islam yang adil, manusiawi, dan berorientasi pada perbaikan moral masyarakat

Item Type: Article
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.5 Hukum Pidana Islam (Jinayat) > 2X4.543 Penyimpangan Seksual
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Pidana Islam
Depositing User: Muhammad Nabil Qois
Date Deposited: 29 Sep 2025 05:14
Last Modified: 29 Sep 2025 05:14
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/50521

Actions (login required)

View Item
View Item